Latihan Gabungan TNI-AS di Pasifik: Meningkatkan Kerja Sama dan Kesiapan Tempur

Jakarta, 25 Juli 2024 – Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan militer Amerika Serikat (US Military) kembali menggelar latihan gabungan di kawasan Pasifik dalam rangkaian Pacific Shield 2024. Latihan ini bertujuan memperkuat interoperabilitas kedua negara dalam menghadapi tantangan keamanan regional.
Kekuatan yang Terlibat
Latihan ini melibatkan:
-
500 personel dari TNI Angkatan Darat, Laut, dan Udara.
-
USS Ronald Reagan (kapal induk AS) beserta skuadron pesawat F/A-18 Super Hornet.
-
Latihan simulasi pertahanan maritim, operasi amfibi, dan cyber warfare.
Tujuan Strategis
Menurut Panglima TNI, Jenderal Andika Perkasa, latihan ini fokus pada:
-
Peningkatan interoperabilitas dalam operasi gabungan.
-
Respons cepat terhadap ancaman di Laut China Selatan.
-
Pertukaran teknologi, termasuk sistem pertahanan rudal.
Respons Internasional
China menyatakan “prihatin” atas latihan ini, menyebutnya sebagai provokasi stabilitas regional. Sementara Filipina dan Australia mendukung sebagai bagian dari keamanan kolektif.
Jadwal Latihan
-
26–30 Juli 2024: Simulasi pertempuran laut.
-
1–3 Agustus 2024: Operasi darat dan udara di Papua.
Analisis Pakar
Lt. Col. (Purn.) Budi Santoso, analis militer, menyatakan:
“Latihan ini sinyal kuat bahwa AS dan Indonesia serius menjaga keseimbangan kekuatan di Asia Tenggara, terutama menghadapi ekspansi China.”