CIA Kehabisan Informan dan Mata-mata Internasional

Langley, 25 Juli 2024 – Badan Intelijen Pusat AS (CIA) menghadapi krisis sumber daya manusia terburuk dalam dekade terakhir. Laporan internal yang bocor ke The Washington Post mengungkapkan bahwa jaringan mata-mata CIA di Rusia, China, dan Iran menyusut drastis akibat:
3 Penyebab Utama Krisis
-
Teknologi Pengawasan Canggih
-
China menggunakan AI facial recognition dan big data untuk melacak warga asing.
-
Rusia menerapkan *SORM-2* (sistem penyadapan real-time) pada komunikasi diplomatik.
-
-
Penangkapan & Eksekusi Informan
-
2023-2024: 12 mata-mata CIA dieksekusi di China, 5 lainnya hilang di Rusia.
-
Kasus terkenal: Robert Platt (informan CIA di Moskow) dihukum mati April 2024.
-
-
Minimnya Insentif
-
Generasi milenial enggan jadi mata-mata karena risiko tinggi dan gaji tak kompetitif.
-
Dampak pada Operasi Intelijen AS
-
Kesalahan analisis invasi Ukraina 2022 disebut akibat kurangnya sumber di Kremlin.
-
AS kini bergantung pada signals intelligence (SIGINT) dan satelit, yang kurang akurat untuk prediksi politik.
Upaya CIA Mengatasi Krisis
-
“Mission First”: Program rekrutmen agen dengan iming-iming kewarganegaraan AS.
-
Teknologi Baru: Penggunaan deepfake untuk menyamarkan identitas informan virtual.
Komentar Pakar
Mantan Direktur CIA Michael Hayden:
“Ini darurat nasional. Tanpa HUMINT (human intelligence), AS seperti buta di medan perang modern.”